Dengan menggunakan alat peraga papan bilangan dapat meningkatkan pemahaman
siswa pada pelajaran matematika dengan materi operasi hitung bilangan
bulat kelas VI tahun ajaran 2017 di SDN 001 Sebatik Utara.
Sesuai dengan pertanyaan - pertanyaan diatas,tujuan yang ingin dicapai
oleh peneliti adalah meningkatkan pemahaman siswa dalam mengerjakan
soal-soal matematika mengenai operasi hitung bilangan bulat dengan
menggunakan alat peraga berupa papan bilangan.
-
Bagi siswa penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman
siswa dalam belajar matematika.
-
Bagi guru sebagai peneliti untuk meningkatkan profesionalisme dan
mendorong peneliti untuk melaksanakan penelitian yang serupa.
-
Bagi guru sejawat untuk memberikan motivasi serta referensi
pembelajaran dengan menggunakan model-model alat peraga yang mudah
dibuat.
-
Adanya guru mengadakan penelitian tindakan kelas di kelasnya
masing-masing maka akan terjadi perubahan positif dan berkualitas.
-
Bagi sekolah hasil penelitian dapat memberikan sumbangan pemikiran dan
bahan informasi bagi sekolah dalam rangka perbaikan pembelajaran di
sekolah khususnya dan sekolah lainnya pada umumnya.
-
Bagi dinas pendidikan dapat dijadikan bahan pertimbangan dan bahan
kajian dalam pengembangan kurikulum dan program peningkatan mutu
pembelajaran pada tingkatan yang lebih luas.
KAJIAN PUSTAKA
A. Ciri Pelajaran Matematika
Sebagai pengetahuan, matematika mempunyai ciri khusus antara lain
abstrak, deduktif, konsisten, hierarkis dan logis.
Matematika objek dasarnya abstrak, yaitu fakta, konsep, operasi dan
prinsip. Ciri keabstrakan matematika beserta ciri lainnya yang tidak
sederhana, menyebabkan matematika tidak mudah untuk dipelajari, dan
pada akhirnya banyak siswa yang kurang tertarik terhadap pelajaran
matematika. Dengan demikian perlu adanya cara agar matematika
merupakan pelajaran yang menarik, menyenangkan dan lebih mudah
dipahami.
B. Karakteristik siswa sekolah dasar dalam pembelajaran
matematika
Siswa sekolah dasar (SD) berada pada umur yang berkisar antara usia 7
hingga 12 tahun, pada tahap ini siswa masih berpikir pada fase
oprasional kongkret, kemampuan yang tampak pada fase ini adalah
kemampuan dalam proses berpikir untuk mengoperasikan kaidah- kaidah
logika, meskipun masih terikat dengan objek yang bersifat konkret.
Agar pengajaran matematika dapat menarik bagi siswa, maka seorang guru
mulailah dengan pertanyaan yang menantang,atau dengan permainan,atau
dengan simulasi.
C. Metode yang digunakan pada pelajaran matematika
Menggunakan metode yang cocok dalam pengajaran matematika seperti,
model pembelajaran kooperatif, kooperatif menggalakkan siswa
berinteraksi secara aktif dan positif dalam kelompok, kemudian metode
ceramah, simulasi atau tanya jawab.
Dengan memilih salah satu metode yang sesuai dengan pembelajaran
matematika dengan materi operasi hitung bilangan bulat, maka
diharapkan akan ada peningkatan pemahaman siswa pada materi tersebut.
D. Alat peraga yang cocok untuk pembelajaran matematika operasi
hitung bilangan bulat.
Untuk membantu siswa dalam mempelajari matematika materi operasi
hitung bilangan bulat, ada beberapa media (alat peraga) yang bisa
digunakan diantaranya: mistar hitung, alat ini bisa dibuat sendiri
dari kertas karton. Mistar hitung yang akan digunakan terdiri dari dua
buah mistar dengan skala yang sama dan terdiri dari bilangan bulat
negatif, nol dan bilangan bulat positif. Contoh penggunaan mistar
hitung untuk penjumlaham bilangan bulat: 8 + (-3) =..........
Pasangkan bilangan 8 pada mistar bawah dengan bilangan 0 pada mistar
atas, lalu lihat bilangan -3 pada mistar atas ternyata berpasangan
dengan bilangan 5 pada mistar bawah,sehingga 8 + (-3) = 5 .
E. Hasil Belajar Siswa
Prestasi belajar diperoleh dari hasil belajar siswa
yang diukur dengan menggunakan alat evaluasi yang biasanya
disebut tes hasil prestasi belajar. Sedangkan prestasi
belajar matematika yang dikemukakan oleh Hudoyo (Hudoyo, 1990), adalah
gambaran tingkat penguasaan siswa dalam prestasi belajar
matematika yang terlihat pada nilai yang diperoleh dari tes hasil
prestasi belajar matematika. Oleh karena itu, prestasi
belajar dapat dicapai melalui proses belajar mengajar yang
melibatkan siswa dan guru.
Untuk melihat sejauh mana hasil belajar seseorang dan keberhasilan
mengajar guru diperlukan informasi yang didukung oleh data yang
objektif dan memadai tentang indikator – indikator perubahan tingkah
laku/perilaku dan pribadi pserta didik.
PELAKSANAAN PERBAIKAN, TEMPAT DAN WAKTU, PIHAK YANG MEMBANTU
A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Perbaikan pembelajaran dilaksanakan di kelas V1 SDN 001 Sebatik
Utara. mata pelajaran matematika mulai tanggal 15 Mei sampai dengan
tanggal 24 Mei tahun 2017.
Jadwal pembelajaran perbaikan adalah sebagai berikut :
a. Tanggal 15 Mei 2017 mata pelajaran matematika
b. Tanggal 24 Mei 2017 mata pelajaran matematika
B. Deskripsi
Pertama yang saya lakukan adalah mencoba memperbaiki hasil belajar siswa
dengan pokok bahasan operasi hitung bilangan bulat, Pertama kami
mengidentifikasi penyebab mengapa hasil belajar siswa di kelas V1 kurang
memuaskan. Perencanaan yang kami susun untuk memperbaiki hasil belajar
siswa menggunakan alat peraga garis bilangan. Berbagai hal
perbaikan yang kami lakukan di dalam KBM dari perencanaan yang matang,
menyiapkan bahan – bahan yang menunjang dalam pembelajaran guna
meningkatkan pemahaman anak. Sehingga menghasilkan nilai yang diperoleh
siswa mengalami peningkatan. Setelah selesai pembelajaran saya melakukan
refleksi guna mempersiapkan hasil belajar siswa lebih baik. Perencanaan
yang saya persiapan dari RPP lebih ditekankan pada perbaikan alat
peraga, kemudian dalam pelaksanaannya dengan diskusi dan kerja
kelompok agar siswa yang belum mengerti bisa bertanya dengan teman
sekelompoknya.
1. Perencanaan
Perencanaan yang diambil adalah mengetahui atau memperhatikan
keadaan/situasi di dalam kelas, mengatur tempat duduk siswa supaya
tenang dan tertib, pendekatan kepada siswa yang lambat dalam
menyelesaikan soal latihan, menggunakan contoh bervariasi agar siswa
tertarik, menggunakan bahan – bahan yang nyata, menggunkan alat peraga
yang tepat supaya dimengerti oleh siswa, memberikan tugas kepada siswa
untuk maju kedepan untuk melaporkan hasil diskusinya secara bergantian,
memberikan bimbingan pada siswa yang kurang mengerti, dan memberikan
tugas dirumah sebagai latihan.
2. Prosedur Pelaksanaan
Dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran matematika tema Materi
Pokok Bahasan operasi hitung bilangan bulat bekerja sama dengan sejawat
untuk mengamati proses belajar mengajar dari awal hingga akhir. Kemudian
penulis bersama teman sejawat merencanakan suatu perbaikan yang di
anggap perlu.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Setelah mengadakan penilaian terhadap perolehan nilai siswa pada
perbaikan pembelajaran menunjukkan adanya peningkatan perolehan nilai.
Peningkatan ini berupa peningkatan perolehan nilai secara individu
maupun peningkatan perbaikan nilai secara keseluruhan.
B. Deskripsi Temuan dan Refleksi
Setelah diadakan perbaikan, nilai pada anak meningkat, nilai dibawah KKM
tinggal 5 siswa dengan presentase 17 persen,nilai 60 hanya 17 persen.
Ternyata didominasi dengan nilai 70 yang mencapai 45 persen. Hal
tersebut masih kurang memuaskan karena masih ada beberapa siswa yang
belum paham materi tersebut. setelah guru mengadakan refleksi dan temuan
di lapanngan, maka kendala yang terjadi adalah alat peraga kurang,
karena hanya diperuntukkan perkelompok, sebagian anak hanya melihat
temannya bekerja dan sebagian hanya bermain dan bicara atau hanya
ikut-ikutan.
C. Pembahasan
Pada awal pembelajara ada 8 siswa dengan presentase 27,5 persen yang
tidak mencapai KKM. Hal ini disebabkan karena penggunaan alat
pembelajaran yang membosankan sehingga siswa jenuh dan tidak tertarik
dengan pelajaran yang akan diterima. Kemudian peneliti melakukan
perbaikan pembelajaran berdasarkan permasalahan yang muncul. Peneliti
melakukan perubahan dalam penggunaan alat peraga dari garis bilangan
diganti dengan penemuan penulis sendiri yaitu papan bilangan. Siswa
antusias pada saat alat pembelajaran yang ditampilkan. Siswa tampak
bersemangat dengan sengan hati siswa mengerjakan tugas yang diberikan
guru. Berdasarkan hasil diskusi dengan teman sejawat pada pelaksanaan
perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan mengalami peningkatan.
Hal ini ditunjukkan dengan adanya :
- Peningkatan nilai yang diperoleh siswa
- Berkurangnya jumlah siswa yang masih di bawah KKM
-
Dalam menyelesaikan soal-soal latihan lebih cepat dari waktu yang
diberikan.
Pada dasarnya banyak peningkatan yang terjadi di kelas, namun setelah
dilaksanakan tes tertulis guru masih menemukan 5 siswa dengan presentase
17 persen yang mendapat nilai di bawah KKM. Tingkat keberhasilan
menggunakan papan bilangan secara berkelompok masih belum efektif. Oleh
karena itu guru dan teman sejawat sepakat untuk melaksanakan siklus 2
pada hari Rabu, 24 Mei 2017. Guru dan teman sejawat mencoba merevisi
kembali RPP yang ada pada bagian kegiatan inti. Guru lebih memaksimalkan
pada persiapan dan penyajian alat peraga. Alat peraga dijadikan bahan
utama pembelajaran, sehingga siswa dapat mencoba alat peraga yang
diberikan secara individu. Tanpa disadari, siswa mampu memahami materi
berdasarkan pengalaman yang mereka lakukan sendiri dari mencoba alat
berupa papan bilangan untuk menyelesaikan soal-soal tentang operasi
hitung bilangan bulat.
Melihat hasil perbaikan pembelajaran mengalami perubahan yang sangat
signifikan, maka saya sebagai guru kelas VI berdiskusi dengan teman
sejawat. Hasilnya memutuskan tidak perlu lagi diadakan perbaikan
pembelajaran siklus 3 karena dari kualitas siklus rata – rata kelas 67,5
menjadi 76 pada siklus 2. Siswa yang tidak mencapai KKM hanya 2 orang
dari 29 siswa. Jika dipersentasekan keberhasilan menggunakan alat peraga
secara individu pada siklus 2 telah mencapai 76 persen. Berdasarkan data
tersebut perbaikan pada siklus 3 tidak dilakukan.
KESIMPULAN SARAN DAN TINDAK LANJUT
A. Kesimpulan
Dari hasil perbaikan pembelajaran, nilai –nilai yang diperoleh siswa
cukup bervariasi. Hal ini dapat kami amati melalui pegalaman –
pengalaman yang kami alami selama proses pembelajaran berlangsung.
Pengalaman - pengalaman ini antara lain adanya ketidak seriusan siswa
dalam mengikuti pembelajaran, kondisi lingkungan dekat pasar dan latar
belakang pekerjaan orang tua sebagai pedagang,sehingga berpengaruh
terhadap siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di
sekolah,karena kurangnya perhatian orang tua terhadap anaknya.Selain
itu keadaan ekonomi yang kurang mendukung. Hal – hal inilah yang
mempengaruhi pemahaman siswa lambat pada saat guru menyampaikan
pembelajaran. Oleh karena itu dapat disimpulkan:
- Siswa memerlukan bimbingan secara individual
- Menuntut ketekunan dalam melaksanakan pembelajaran
-
Perlunya wawasan dan pengetahuan yang luas tentang kondisi
masing-masing siswa, serta perencanaan yang matang dan persiapan
yang baik sebelum melakukan pembelajaran.
-
Menuntut guru dalam menyampikan materi pembelajaran dengan cara yang
membuat siswa merasa tertarik dan diberikan kesempatan kepada siswa
untuk melakukan serta menggungkapkan suatu masalah yang dihadapi
dalam pembelajaran dengan bimbingan dan arahan guru serta diberikan
tugas rumah.
-
Kenaikan peningkatan secara signifikan dari 29 anak yang nilainya
dibawah KKM menjadi 2 siswa, hal ini menandakan bahwa pembelajaran
matematika mengenai penjumlahan bilangan bulat sudah dipahami secara
bersama – sama.
B. Saran DanTindak Lanjut
Dari hasil penelitan diatas maka guru dituntut untuk mengembangkan
kemampuannya dengan berbagai cara, misal dengan banyak membaca tentang
dunia pendidikan atau dengan berkumpul teman sejawat di kantor membahas
tentang berbagai permasalahn anak didik. Tidak boleh lagi guru merasa
gengsi bertanya pada teman sejawat walaupun lebih muda darinya.
Pemerintah telah memberikan berbagai insentif dan kesejahteraan bagi
guru, tentunya dengan harapan agar dengan dana yang lebih dari
pemerintah bisa digunakan untuk mengembangkan pengetahuannya, mungkin
dengan kuliah atau seminar. Selain itu pemerintah mengharapkan dunia
pendidikan kita semakin baik generasi muda kita menjadi siap sebagai
tongkat estafet dalam mengelola bangsa dan negara ini.Tidak ada lagi
guru yang bermalas-malasan membiarkan dirinya tertinggal dari informasi
di era globalisasi. Mari kita berlomba-lomba untuk mengembangkan diri
diberbagai wadah pendidikan yang sederhana seperti di KKG, disini
kesempatan guru menyampaikan segala kesulitan tentang kegiatan
pembelajaran di sekolahnya masing-masing.
0 Komentar