PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MEDIA GAMBAR DAN METODE
DEMONSTRASI TENTANG MATERI ALAT PENCERNAAN MANUSIA PADA KELAS V
SDN 002 SEBATIK UTARA
Jawaluddin Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Universitas Terbuka
ABSTRAK
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas melalui
tahapan atau siklus, penelitian ini berlangsung dalam dua siklus.Prosedur
pelaksanaan tindakan meliputi beberapa tahapan. Penelitian tindakan kelas
ini dilakukan karena pembelajaran IPA kurang diminati oleh para siswa
dalam mengikuti pembelajaran IPA di kelas. Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi terhadap pengelola pendidikan, agar proses
belajar mengajar lebih menarik sehingga siswa menyenangi
pembelajaran IPA, dan dapat meningkatkan minat serta motivasi siswa
terhadap pembelajaran IPA sehingga meningkatkan hasil prestasi belajar
siswa dalam pembelajaran IPA meningkat.
Setelah melakukan penelitian ini ada beberapa temuan diantaranya:Pertama
meningkatkan kinerja guru dalam merencanakan, melaksanakan dan
mengevaluasi rencana persiapan pembelajaran, kedua meningkatkan minat
siswa dalam pembelajaran IPA, ketiga partisipasi siswa dalam pembelajaran
IPA menjadi efektif dan kondusif.
PENDAHULUAN
Berdasarkan hasil Tes Formatif Pra Siklus untuk pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) siswa Kelas V SDN 002 Sebatik Utara Kecamatan
Sebatik Utara Kabupaten Nunukan, didefinisikan masih banyak siswa belum
tuntas dalam Kompetensi Dasar “Mengidentifikasi Fungsi Organ Pencernaan
Manusia dan Hubungannya dengan Makanan dan Kesehatan”, ini terlihat dari
16 siswa anak kelas V hanya 4 siswa yang mendapat diatas KKM atau tuntas,
sedangkan 12 siswa belum tuntas. Tingkat ketuntasan hanya mencapai 25
%.
Melihat dari kondisi tersebut, akhirnya penulis mempunyai ide untuk
memperbaiki hasil penelitian anak tersebut dengan berusaha untuk melakukan
perbaikan pembelajaran.Menurut Carin (1992)dalam bukunya Amalia
Sapriati,dkk (2014:4.5) keterampilan proses IPA merupakan keterampilan
belajar sepanjang hayat yang dapat digunakan bukan saja untuk belajar
berbagai macam ilmu tetapi juga dapat digunakan dalam kehidupan
sehari-hari Dengan mengidentifikasi masalah yang ditemukan diantaranya Rendahnya
penguasaan materi IPA dengan kompetensi dasar “Mengidentifikasi Fungsi
Organ Pencernaan Manusia dan Hubungannya dengan Makanan dan Kesehatan “,
penyampaian materi terlalu cepat karena waktu pelajaran cukup singkat,
media yang kurang tepat, siswa bosan dan tidak tertarik dengan penjelasan
guru karena guru hanya berceramah secara monoton sehingga siswa kurang
kesempatan bertanya, metode yang kurang tepat, siswa kurang berani
bertanya meskipun mengalami kesulitan.
Adapun masalah yang menjadi fokus perbaikan adalah “Apakah penggunaan
media gambar dan metode demonstrasi dapat meningkatkan pembelajaran materi
organ pencernaan manusia dan hubungannya dengan makanan dan kesehatan”
pada siswa kelas V semester I di SDN 002 Sebatik Utara Kecamatan Sebatik
Utara Kabupaten Nunukan Tahun Pelajaran 2016/2017.
Secara operasional tujuan perbaikan adalah sebagai berikut: (a) Untuk
mendiskripsikan proses pembelajaran IPA Kompetensi Dasar “Mengidentifikasi fungsi organ pencernaan manusia “ pada siswa kelas V
semester I SDN 002 Sebatik Utara Kecamatan Sebatik Utara Kabupaten
Nunukan Tahun Pelajaran 2016/2017. (b) Untuk mencari metode dan media
pembelajaran yang efektif dan mudah dipahami oleh siswa. (c) Untuk
mengidentifikasi prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPA Kompetensi
Dasar “Mengidentifikasi fungsi organ pencernaan manusia dan hubungannya
dengan makanan dan kesehatan“dengan menggunakan“media gambar alat
pencernaan manusia dan metode demonstrasi”
Media Menurut Heinich dkk. (1996) dalam bukunya Amalia Sapriati,dkk
(2014:5.2), media (jamak)/medium (tunggal) secara umum adalah saluran
komunikasi, yaitu segala sesuatu yang membawa informasi dari sumber informasi untuk disampaikan kepada penerima
informasi.Menurut Heinich dkk. (1996) dalam bukunya Amalia
Sapriati,dkk (2014:5.3), dalam merencanakan dan menyelenggarakan
pembelajaran perlu melakukan hal berikut, yaitu memahami karakteristik
siswa, menentukan tujuan pembelajaran, menentukan jembatan atau penghubung
antara pengetahuan, keterampilan, dan perilaku siswa dengan tujuan yang
akan dicapai melalui pembelajaran, menentukan metode dan format media yang cocok atau tepat, menggunakan media,
melibatkan siswa untuk berpartisipasi dalam pembelajaran, melakukan
evaluasi dan revisi terhadap pembelajaran.
Jenis Media PembelajaranAda beberapa jenis media pembelajaran menurut
Heinich,dkk(1996)dalam bukunya Amalia Sapriati,dkk (2014:5.5) yang biasa
digunakan dalam proses pembelajaran antara lain :Media tidak diproyeksikan
(non projected media) seperti objek nyata, model, bahan tercetak, bahan
ilustrasi;Media diproyeksikan (projected visual) seperti
transparansi,slide;Media audio seperti kaset, rekaman fonograf, compact
disk,audio cards;Media gerak seperti film atau video; Komputer;Media
radio.
Suatu teknik mengajar bukanlah “monopoli” dari suatu metode mengajar
tertentu.Suatu teknik tertentu dapat merupakan bagian dari suatu metode,
tetapi sekaligus juga menjadi bagian dari metode yang lain. Sehingga dapat
dikatakan keanekaragaman metode mengajar itu, jumlahnya tidak terbatas,
sedangkan teknik mengajar jumlahnya terbatas. Jadi, metode adalah suatu
unsur terpenting dalam mengajar untuk merangsang serta mengarahkan siswa
untuk belajar dengan berbagai macam cara yang mengarah kepada tujuan yaitu
memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap, serta idealisme. Dikutip dari
bukunya Amalia Sapriati,dkk (2014;3.4).
Jenis metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam antara lain:Penugasan,diskusi,tanya jawab, latihan,
ceramah, simulasi, proyek, study lapangan/widyawisata, demontrasi, dan
eksperimen.Dalam melakukan perbaikan pembelajaran pada penelitian ini,
peneliti menggunakan menggunakan media gambar dan metode demontrasi pada
pembelajaran alat pencernaan manusia.
METODE PENELITIAN
Subjek penelitian ini adalah di siswa kelas V (lima) SDN 003 Sebatik
Utara yang ada di wilayah Kecamatan Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan Tahun
Pelejaran 2016/2017 berjumlah 16 orang siswa, pada mata pelajaran IPA.
Tempat Perbaikan Pembelajaran SDN 2 Sebatik Utara yang beralamat Jln. TVRI
Rt.03 Desa Lapri Kec. Sebatik Utara Kab. Nunukan waktu pelaksanaan siklus
I Tanggal 08 Mei 2017, pelaksanaan siklus II Tanggal 22 Mei 2016, lama
tindakan siklus I dan siklus II 4 x 45 menit (2 jam pelajaran).
Karakteristik Siswa kerja keras, kreatif,mandiri, rasa ingin tahu. peduli
lingkungan Prosedur Perbaikan pembelajaran ini sesuai dengan Peneltian Tindakan
Kelas (PTK), dilaksanakan dalam dua (2) siklus. Setiap proses siklus
terdiri dari 4 tahap yaitu:
a) Tahap Perencanaan (planning);b) TahapPelaksanaan (acting);
c) Tahap Pengamatan (observasi);
d) Tahap Refleksi (reflecting)
Teknik analis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Lembar Observasi
Observasi dalam penelitian tindakan kelas dilakukan terhadap guru
sebagai peneliti oleh supervisor 2, dan pengamatan (observasi) terhadap
siswa sebagai subyek penelitian. Lembar observasi terhadap guru sebagai
peneliti adalah jurnal yang telah disediakan oleh UT. Lembar obsevasi
untuk siswa sebagai subyek perbaikan penelitian adalah observasi
aktivitas siswa selama proses pembelajaran, analisis aktivitas siswa
dianalisis dengan menggunakan presentase (%) yakni mengitung
banyaknya frekuensi aktivitas yang muncul dibagi dengan jumlah seluruh
frekuensi aktivitas, kemudian dikalikan 100%. Analisis digunakan selama
proses belajar-mengajar.
b. Lembar tes / soal-soal
tes
Untuk mengetahui hasil perbaikan pembelajaran, data-data dikumpulkan
melalui hasil tes pembelajaran. Tes pembelajaran berupa soal-soal tes
yang disusun dalam RPP (Rencana Perbaikan Pembelajaran) setiap
siklusHasil tes pembelajaran dimasukkan kedalam suatu tabel, kemudian
dideskripsikan sehingga diketahui peningkatan perbaikan pembelajaran
setiap siklusnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Data Per Siklus
Data hasil tes formatif pada pra siklus sebagai data awal sebelum di
adakan perbaikan sebagai ajuan penulis melakukan penelitian yaitu
terdapat nilai dari 16 siswa ternyata terdapat 12 siswa yang penguasaan
materinya masih dibawah 65%, dan dari pengamatan aktivitas di atas, pada
waktu guru memberikan pelajaran dengan metode ceramah, banyak siswa yang
diam saja untuk mengikutinya, ada yang kurang aktif, ada yang mengobrol,
bahkan ada yang mengantuk. Maka perlu diadakan perbaikan untuk siklus ke
I, dan Observasi aktivitas siswa, guru akan mengubah strategi
pembelajaran dengan metode diskusi dengan harapan keaktifan dan
pemahaman anak menjadi meningkat.
Dan pada pembelajaran siklus I (satu) ini, terdapat peningkatan hasil
belajar siswa yang semula 25% menjadi 37,6% keaktifan siswa yang semula
0 % menjadi 18,8 % , bertanya 12,5% menjadi 18,8%. Hal ini dikarenakan
dalam proses pembelajaran pada siklus I (satu) ini, guru melakukan
refleksi diri. Ternyata dengan menggunakan metode diskusi dapat
meningkatkan pemahaman siswa. Namun demikian guru belum puas dengan
hasil pada siklus pertama ini. Guru perlu memperbaiki proses
pembelajaran pada siklus berikutnya.
Setelah melakukan proses belajar mengajar IPA dengan kompetensi dasar
Mengidentifikasikan alat pencernaan manusia dan hubungannya dengan
makanan dan kesehatan pada meteri pokok alat pencernaan manusia,
sebagian besar siswa menunjukkan peningkatan pemahaman yang cukup
signifikan pada pembelajaran siklus II (dua) ini, terdapat peningkatan
keaktifan siswa yang semula 12,5% menjadi 50%, bertanya semula 18,8%
menjadi 44% Hal ini dikarenakan dalam demonstrasi guru dapat menjelaskan
cara manusia bernapas dengan menggunakan media gambar dan metode
demontrasi. Hanya ada 6,3% atau satu orang anak saja yang belum bisa
menuntaskan pelajaran di karenakan terdapat kelaianan (Autisme) pada
siswa tersebut.
Pengaruh aktivitas siswa juga terlihat dalam pengerjaan LKS, siswa
diharuskan untuk menjawab soal dengan pemahaman yang dimilikinya
terdapat peningkatan daya serap siswa yang semula 37,6% menjadi 93,8%,
kemudian kegiatan dalam diskusi yaitu setiap kelompok dengan perwakilan
kelompoknya menunjukkan bagian bagian alat pencernaan dengan menggunakan
tubuhnya. Berdasarkan pengamatan dalam proses pembelajaran pada akhir
siklus II (dua) ini, guru melakukan refleksi diri. Ternyata dengan
menggunakan metode demonstrasi dan disertai diskusi dengan media gambar
dapat meningkatkan Aktivitas dan Pemahaman siswa.
Untuk mengetahui nilai perbandingan per siklus, dapat dilihat pada
tabel berikut:
- Analisis Hasil Kerja Siswa
- DiagramAnalisis Hasil Kerja Siswa
- Analisis Aktivitas Siswa
- Grafik Hasil Observasi Aktivitas Siswa
b. Pembahasan dan
Temuan
Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode
demonstrasi dan disertai diskusi dengan media gambar dapat
meningkatkan Aktivitas dan Pemahaman siswa. Hal ini terjadi
karena sesuai dengan bentuk-bentuk kegiatan belajar
siswa antaranya:
a) Belajar
menemukan
Jerome S. Bruner menyatakan bahwa inti belajar adalah
bagaimana orang memilih, mempertahankan, dan
mentransformasikan informasi secara aktif. Menurut Bruner,
selama kegiatan belajar berlansung hendaknya siswa dibiarkan
untuk menemukan sendiri makna segala sesuatu yang
dipelajarinya ( discovery learning ). Dalam hal ini siswa di
beri kesempatan seluas-luasnya untuk berperan dalam memecahkan
masalah. Dengan cara tersebut diharapkan mereka mampu memahami
konsp-konsep dalam bahasa mereka sendiri
(http://saifulmmuttaqin.blogspot.com). Dengan kata lain metode
discovery learning mendorong siswa untuk bertanya dan
merumuskan jawaban sementara mereka, serta menarik kesimpulan
terhadap prinsip umum dari contoh praktik atau pengalaman yang
dilakukannya (Bruner,1966:96), dikutip dalam bukunya I.G.A.K
wardani,dkk (2011:5.5).
b) Belajar
menyimak
Menyimak merupakan proses berbahas/mengungkapkan yan paling
misterius Loudsteen dalam Tompkins Dan Hoskinson, 1991 dalam
bukunya Yeti Mulyati, dkk (2011:2.4) menyatakan proses
menyimak merupakan proses intraktif yang mengubah bahasa lisan
menjadi makna dalam pikiran.
c) Belajar
meniru
Anak merupakan pribadi yang sangat suka meniru (modelling)
dari lingkungan sekitanya. Guru dan orang merupakan lingkungan
yang paling dekat dengan anak. Anak akan banyak sekali belajar
dengan melihat, mengamati, menginternalisasi, hingga meniru
dalam bentuk prilaku, bahkan hingga perilaku hasil meniru itu
menetap sebagai suatu kebiasaan dan kegemaran.
d) Belajar
menganalisis
Kegiatan pemebelajaran yang mengandung analisis dapat
menghibur anak, mengasah daya ingat anak, mengembangkan
kemampuan analisis anak, dapat mengajarkan anak mengkarifikasi
sebuah permasalahan.
e) Belajar
merespon
Respon merupakan tanggapan yang diberikan oleh seseorang
sebagai reaksi dari suatu tertentu.
f) Belajar
mengorganisasikan
Menurut teori humanistik yang dikemukan Carl Roger
(http:www.uny.ac.id) dalam bukunya I.G.A.K wardani,dkk
(2011:5.13) yang terpenting dalam proses pemebelajaran adalah
pentinganya guru memperhatikan prinsip pendidikan dan
pembelajaran, yaitu:
- Manuasia memiliki kekuatan yang wajar untuk belajar. Siswa tidak harus belajar tentang hal-halyang tidak ada artinya;
- Siswa akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya;
- Pengorganisasian bahan pengajaran berarti meng-organisasikan bahan dan ide baru sebagai bagian yang bermakna bagi siswa. Belajar yang bermakna dalam masyarakat modern berarti belajar tentang proses.
g) Belajar
mengamati
Menurut Permendikbud No. 81A Tahun 2013 lampiran IV.
Proses pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok
salah satunya yaitu mengamati. Mengamati merupakan metode yang
mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull
learning).
SIMPULAN DAN SARAN
Dengan melaksanakan perbaikan melalui Siklus I dan Siklus II,
maka penulis dapat menyimpulkan bahwa “ Penggunaan media
gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa”.Berdasarkan
pembelajaran yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai
berikut:
- Perolehan nilai pra siklus yaitu sebesar 25 %. Hal ini disebabkan belum menggunakan media gambar;
- Perolehan nilai siklus I, yaitu sebesar 37,6 %. Hal ini disebabkan sudah menggunakan metode cerama.
- Perolehan nilai Siklus II, yaitu sebesar 93,5 %. Hal ini disebabkan sudah diberikan materi dengan menggunakan media gambar dan metode yang relevan dan bervariasi.
Berdasarkan perolehan nilai yang meningkat tersebut, dapat
disimpulkan bahwa penggunaan media gambar dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
Untuk keberhasilan pembelajaran IPA terutama meningkatkan
penguasaan materi oleh siswa, maka sebaiknya :
- Bagi guru
- Guru harus mampu memilih alat peraga dengan baik agar proses pembelajaran berlangsung lancar,
- Pemahaman siswa menjadi meningkat apabila guru menggunakan metode dan alat peraga yang tepat dalam pembelajaran,
- Guru harus menguasai berbagai metode mengajar untuk memotivasi siswa dalam pembelajaran,
- Guru dalam memberikan pertanyaan harus memberikan waktu untuk siswa berfikir.
- Bagi siswa
- Siswa dalam mengikuti pelajaran harus lebih Aktif, efektif, dan Rajin Bertanya demi meningkatkan pemahaman terhadap materi pelajaran.
- Bagi sekolah
- Sebaiknya sekolah lebih mengembangkan sarana dan prasarana pembelajaran supaya dapat meningkatkan mutu pembelajaran serta lulusan yang berkualitas.
Demikian hal-hal yang penulis temukan melalui Penelitian
Tindak Kelas (PTK). Untuk mencapai hasil yang lebih baik perlu
Kelompok Kerja Guru (KKG) diberdayakan, Untuk memberi masukan
- masukan, saran-saran dan pengalaman masing-masing dalam
melaksanakan tugas sehari - hari.
DAFTAR PUSTAKA
- Wardani,I.G.A.K.,dkk.,(2014), Pemantapan Kemampuan Professional, Tangerang Selatan: Cet.6;ed.2-- Universitas Terbuka.
- Depdiknas., (2006), kurikulum tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar, Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.
- Permendikbud 81A lamp IV., (2013),kurikulum tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar K.13 : Departemen Pendidikan dan kebudayaan
- Anggoro, M., Toha.,Ir., (2014), Metode Penelitian, Tangerang Selatan : Cet.9;Ed.1--Universitas Terbuka.
- Sumardi, Y., dkk., (2011), Konsep Dasar IPA di SD, Jakarta : --Cet.9;Ed.1-- Universitas Terbuka
- Sapriati, A.,dkk., (2014), Pembelajaran IPA di SD, Tangerang Selatan : --Cet.14;Ed.1 Universitas Terbuka.
- Harminto, S., (2006). Biolog Umum. Jakarta : --Cet.7-- Universitas Terbuka
- Haryanto., (2004), Sains, Jakarta penerbit Erlangga : Departemen Pendidikan Nasional
- Wahyudin, D., dkk., (2014), Pengantar Pendidikan, Tangerang Selatan : --Cet.17;Ed.1--Universitas Terbuka.
- Wardani, I.G.A.K., Wihardit, K., (2014), Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta :--Cet.21;Ed 1-- Universitas Terbuka.
- Wardani, I.G.A.K.,dkk., (2016), Tehnik Menulis Karya Ilmiah, Tangerang Selatan: --Cet.10;Ed.1-- Universitas Terbuka.
- Wardani ,I.G.A.K.,dkk., (2011), Perspektif Pendidkan SD, Jakarta: --Cet.7;Ed.1-- Universitas Terbuka.
- Rustaman, N.,dkk., (2011), Materi dan Pembelajaran IPA SD , Jakarta: --Cet.3;Ed.1-- Universitas Terbuka.
- www.kajianteori.com, (2017), Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), diambil tanggal 02 mei 2017
0 Komentar