DASAR-DASAR FONOLOGI DAN MORFOLOGI BAHASA INDONESIA
DASAR – DASAR FONOLOGI BAHASA INDONESIA
A. FONETIK
B. VOKAL DAN KONSONAN
DASAR – DASAR MORFOLOGI DALAM BAHASA INDONESIA
A. MORFEM BEBAS
B. MORFEM TERIKAT
C. MORFEM ULANG
D. MORFEM MAJEMUK
DASAR – DASAR SINTAKSIS BAHASA INDONESIA
Sintaksis bahasa Indonesia merupakan unsur bahasa yang lebih besar dari fonem dan morfem yang didalamnya mengandung dua unsur yakni: frase dan klausa.
FRASE DALAM BAHASA INDONESIA
A. FRASE
Frase adalah kumpulan kata non prediktif artinya frase tidak memiliki predikat dalam strukturnya
MACAM –MACAM FRASE
Frase dapat dibedakan berdasarkan jenis kata, keduduka-nya, dan maknanya
1. Berdasarkan jenis kata
Frase dapat dibedakan sebagai berikut
a. Frase Verbal
b. Frase Adverbal
c. Frase Ajektiva
d. Frase Nominal
e. Frase numeralial
2. Berdasarkan kedudukan
a. Frase setara
b. Frase bertingkat
Frase bertingkat adalah frase yang salah satu katanya memiliki kedudukan lebih tinggi satu tingkat dari kata lainnya
3. Berdasarkan makna
KLAUSA DAN KALIMAT DALAM BAHASA INDONESIA
A. KLAUSA
Klausa dalam bahasa Indonesia dapat di klasifikasikan melalui beberapa cara tergantung pada suhu sudut pandang kita .
B. KALIMAT
1. Kalimat tunggal
Kalimat yang terdiri satu Klaus ( unsure kalimat tunggal adalah S dan P
2. Kalimat Majemuk
Merupakaj gabungan dari dua atau lebih kalimat tunggal
Sistem bunyi dalam bahasa Indonesia yang dikenal dengan istilah “ fonologi” .Fonologi dalam aturan ilmu bahasa dibagi dua bagian yakni :
- Fonetik yaitu ilmu bahasa yang membahas tentang bunyi-bunyi ujaran serta bagaimana bunyi ujaran itu dapat dihasilkan oleh alat ucap manusia.
- Fonemik yaitu ilmu bahasa yang mengkaji bunyi – bunyi bahasa yang berfungsi sebagai pembeda makna dasar.
DASAR – DASAR FONOLOGI BAHASA INDONESIA
Kata nyanyi ada 4 fonem dan 6 huruf perbedaan jumlah fonem dengan jumlah huruf pada setiap kata, menunjukkan perbedaan makna antara fonem dengan huruf ( grafem ) ,jadi fonem adalah satuan bunyi bahasa yang terkecil yang dapat membedakan arti. Fonem tidak berdiri sendiri , karena belum mengandung arti. Sedangkan huruf ( grafem ) , adalah lambang ( gambar ) dari bunyi ( fonem )
A. FONETIK
Fonetik membahas bunyi –bunyi bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap manusia serta bagaimana bunyi itu dihasilkan bunyi bahasa
B. VOKAL DAN KONSONAN
Berdasarkan ada tidaknya rintangan terhadap arus udara dalam saluran suara, maka bunyi bahasa dibedakan menjadi dua kelompok yakni vokal dan konsonan Jika bunyi ujaran yang keluar dari paru – paru tidak mendapat halangan maka bunyi yang dihasilkan adalah bunyi vokal. bunyi vokal dihasilkan .
Arus ujaran yang sampai ke telinga kita terdengar sebagai satu rangkaian kesatuan . bila kita berusaha memenggal arus ujaran di atas maka penggalan ( segmen ) yang kita dapat adalah pekerjaan, yakni, memuaskan . unsur yandi tidak bisa di penggal lagi menjadi : kerja dan pe- an serta puas dan me-kan unsur –unsur kerja dan puas : unsur kerja dan puas dapat langsung membina kalimat seperti :
Di pandang dari jumlah suku kata , kata dasar ada yang terdiri atas satu suku, dua suku, tiga, empat, suku seperti yang sudah di ulas pada bagian depan.
B. MORFEM TERIKAT
Morfem terikat merupakan morfem yang belum mengandung karena itu morfem belum dapat dikatakan kata.untuk membentuk dalam bahasa Indonesia ada dua macam yakni morfem terikat morfologi dan morfem terikat sintaksis
C. MORFEM ULANG
Morfem ulang bahasa Indonesia dapat membentuk kata dengan bentuk dasar yang berkelas kata kerja ,benda, dan sifat .di samping itu morfen ulang ada juga yang berkombinasi dengan morfem imbuhan dalam membentuk suatu kata ,misalnya dengan ke-an : kekuning –kekuningan dengan se-nya.
D. MORFEM MAJEMUK
Secara sederhana kata majemuk di klasifikasikan dalam tiga kelompok sebagai berikut:
- Kelompok pertama seperti : kambing hitam, meja hijau, hidung belang, putri malu, lembaran hitam, naik daun, tangan dingin dan sebagainya
- Kelompok kedua seperti rumah makan, sapu tangan, kamar kecil
- Kelompok ketiga seperti tua renta, muda belia, ketringa kerontang adlah morfem unik
DASAR – DASAR SINTAKSIS BAHASA INDONESIA
Sintaksis bahasa Indonesia merupakan unsur bahasa yang lebih besar dari fonem dan morfem yang didalamnya mengandung dua unsur yakni: frase dan klausa.
FRASE DALAM BAHASA INDONESIA
A. FRASE
Frase adalah kumpulan kata non prediktif artinya frase tidak memiliki predikat dalam strukturnya
MACAM –MACAM FRASE
Frase dapat dibedakan berdasarkan jenis kata, keduduka-nya, dan maknanya
1. Berdasarkan jenis kata
Frase dapat dibedakan sebagai berikut
a. Frase Verbal
b. Frase Adverbal
c. Frase Ajektiva
d. Frase Nominal
e. Frase numeralial
2. Berdasarkan kedudukan
Saudara mahasiswa selain dikelompokkan atas jenis katanya frase juga dikelompokkan atas kedudukan atau tingkatannya disini frase dibedakan atas frase setara dan frase bertingkat
Frase setara adalah frase yang memiliki kedudukan yang sama antara satu kata dengan kata lain seperti contoh baku hantam, pulang pergi, sawah ladang, kakak adik,dan sejenisnya
Frase bertingkat adalah frase yang salah satu katanya memiliki kedudukan lebih tinggi satu tingkat dari kata lainnya
3. Berdasarkan makna
Frase juga memiliki makna lugas dan tidak lugas dalam hal ini frase dibedakan atas frase lugas dan frase ideomatis. frase ideomatik dikandung makna ideom bila dalam kata disebut makna konotatif
KLAUSA DAN KALIMAT DALAM BAHASA INDONESIA
A. KLAUSA
Klausa dalam bahasa Indonesia dapat di klasifikasikan melalui beberapa cara tergantung pada suhu sudut pandang kita .
- Klausa maupun kalimat merupakan konstruksi sintaksis yang mengandung unsur predikat ( tata bahasa buku bahasa Indonesia ) : Hasan Alwi dkk.ed.ketiga
- Kluasa adalah kelompok kata yang mengandung satu predikat ( Cook ,1981 )
- Klausa adalah suatu bentuk linguistic yang terdiri atas subjek dan predikat ( Ramlan : 1986 )
B. KALIMAT
1. Kalimat tunggal
Kalimat yang terdiri satu Klaus ( unsure kalimat tunggal adalah S dan P
2. Kalimat Majemuk
Merupakaj gabungan dari dua atau lebih kalimat tunggal
0 Komentar