Muhammad Asriansyah
S1.PGSD.Universitas Terbuka
ABSTRAK
Kata Kunci: Pembelajaran Matematika, Tugas Terbimbing
Berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor
diantaranya adalah faktor guru dalam melaksanakan proses belajar
mengajar, karena guru secara langsung dapat mempengaruhi, membina dan
meningkatkan kecerdasan serta keterampilan siswa. Untuk mengatasi
permasalahan di atas dan guna mencapai tujuan pendidikan secara
maksimal, peran guru sangat penting dan diharapkan guru memiliki
cara/model mengajar yang baik dan mampu memilih model pembelajaran yang
tepat dan sesuai dengan konsep-konsep mata pelajaran yang akan
disampaikan.
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research)
sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu:
rancangan,
kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan revisi. Sasaran penelitian ini
adalah siswa kelas V SDN 001 Sebatik Induk. Data yang diperoleh berupa
hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar.
Dari hasil analis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami
peningkatan dari siklus I sampai siklus II yaitu, siklus I (56%), siklus
II (88%).
Dapat disimpulkan dari penelitian ini adalah metode Tugas Terbimbing
dapat berpengaruh positif terhadap motivasi belajar Siswa Kelas V SDN 001
SEBATIK INDUK. Serta metode pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah
satu alternatif pembelajaran Matematika.
PENDAHULUAN
Dalam pencapaian keberhasilan pembelajaran banyak faktor yang
mempengaruhi, satu diantaranya adalah Bentuk Pembelajaran. Keberhasilan
pembelajaran di sekolah ditunjukkan oleh tingkat penguasaan atau pemahaman
terhadap materi ajar oleh siswa, yang biasanya dalam bentuk nilai yang
diberikan oleh seorang guru.
Hasil kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di SD Negeri 001 sebatik
Induk, menunjukkan pemahaman siswa terhadap hasil belajar matematika
dengan materi pokok bahasan mengubah Pecahan Biasa ke bentuk Persen dan
Desimal melalui tes tertulis, ternyata siswa dengan beberapa kali
pemberian tes tertulis, ternyata para siswa tidak memberikan kemajuan yang
berarti terutama pada soal-soal yang berbentuk Essay.
Hasil tes yang diberikan kepada 25 siswa kelas V di SD Negeri 001 Sebatik
Induk,Soal berbentuk Essay ternyata siswa hanya mampu menjawab beberapa
soal dengan benar. Dari fakta ini menuntut penulis untuk melakukan
refleksi diri terhadap masalah yang muncul dikelas dengan melakukan
Pemantapan kemampuan profesional ( PKP ) dengan tujuan mengidentifikasi
masalah yang ada didalam kelas, yaitu kurangnya pemahaman siswa terhadap
hasil belajar matematika dengan materi pokok bahasan Mengubah Pecahan
Biasa ke bentuk Persen dan Desimal melalui Tes tertulis.
Dalam melakukan indentifikasi yang ada di dalam kelas terhadap sulitnya
siswa untuk memahami materi ajar yang penulis ajarkan, penulis mendapatkan
bimbingan dari supervisor dan dari teman sejawat yang bertindak sebagai
observator dalam memberikan masukan terhadap pelaksana perbaikan
pembelajaran.
Dengan arahan dan masukan-masukan dari supervesor dan teman sejawat,
penulis berusaha memecahkan masalah yang terindentifikasi, kemudian
dianalisis dan mencoba menelusuri penyebab timbulnya masalah pembelajaran
di dalam kelas, dengan melihat dua unsur pokok dalam pembelajaran yaitu
Siswa dan Guru, maka diperoleh:
a. Masalah yang timbul karena dari Guru (Penulis)
-
Pada saat menjelaskan guru terlalu cepat
-
Guru tidak memberikan contoh konkret yang mudah dimengerti oleh siswa
-
Guru masih menggunakan metode convensional yaitu ceramah yang monoton
-
Tanya jawab tidak diberikan kepada siswa
b. Masalah yang timbul karena dari Siswa.
-
Siswa tidak memperhatikan penjelasan guru
-
Siswa tidak merespon terhadap materi yang diajarkan guru
-
Siswa bekerjasama jika diberikan tugas individu
Berdasarkan hasil indentifikasi masalah yang sudah dianalisis dan
ditelusuri bersama Supervesor dan Teman Sejawat, maka penulis merumuskan
masalah penelitian sebagai berikut: “Meningkatkan Pemahaman Siswa pada Pelajaran Matematika Dengan Metode
Tugas Terbimbing di Kelas V SD Negeri 001 sebatik Induk, Tahun Pembelajaran 2016/2017.”
Sesuai dengan hasil rumusan masalah yang sudah ditentukan maka tujuan
penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami
pelajaran matematika dengan metode Tugas Terbimbing pada pokok bahasan
Mengubah Pecahan Biasa ke Bentuk Persen dan Desimal Serta Sebaliknya di
Kelas V SD Negeri 001 Sebatik, Tahun ajaran 2016/2017.
Dalam penelitian tindakan kelas ini diharapkan bermanfaat atau merupakan
alternative metode Pembelajaran di kelas, adapun harapan penulis dalam
penelitian ini kiranya dapat bermanfaatpada:
1) Untuk Guru
Penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman untuk meningkatakan
kinerjanya sebagai guru yang professional dan sekaligus untuk memperbaiki
pembelajaran yang yang dikelolanya.
2) Untuk Sekolah
Penelitian ini diharapkan menmberikan sumbangan bagi sekolah dalam hal
meningkatkan hasil ketuntasan belajar pada sekolah itu.
3) Untuk Siswa
Penelitian ini diharapkan akan memberikan suasana yang tidak monoton
dalam pembelajaran sehingga siswa tidak bosan dalam belajar.
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
penerima pengalaman belajarnya yang mengalami perubahan kemampuan yang
dicapai oleh siswa (Sudjana,2006)
Pada Hakikatnya PKP merupakan program kegiatan yang memberikan pengalaman
belajar untuk meningkatkan kemampuan profesional guru SD dalam mengelola
pembelajaran. Artinya, guru SD tidak saja bertanggung jawab mengajar lima
bidang studi sebagai guru kelas di SD, tetapi juga harus terampil
mengelolah dan memperbaiki atau meningkatkan proses pembelajaran pada
pelajaran yang lain misalnya: Matematika, Ilmu Pengetahuan Sosial(IPS),
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dan Bahasa
Indonesia.Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan ragam penelitian
pembelajaran yang berkonteks kelas yang dilaksanakan oleh guru untuk
memecahkan masalah-masalah pembelajaran yang dihadapi oleh guru,
memperbaiki mutu dan hasil pembelajaran dan mencobakan hal-hal baru
pembelajaran demi peningkatan mutu dan hasil pembelajaran.
Berdasarkan jumlah dan sifat perilaku para anggotanya, PTK dapat
berbentuk individual dan kaloboratif, yang dapat disebut PTK individual
dan PTK kaloboratif. Dalam PTK individual seorang guru melaksanakan PTK di
kelasnya sendiri atau kelas orang lain, sedang dalam PTK kaloboratif
beberapa orang guru secara sinergis melaksanakan PTK di kelas
masing-masing dan diantara anggota melakukan kunjungan antar kelas.
Metode Tugas Terbimbing adalah suatu cara penyajian materi pelajaran
dengan memberikan terlebih dahulu permasalahan atau soal-soal kemudian
membantu menyelesaikan soal itu, kemudian diikuti pemberian tugas yang
harus diselesaikan sendiri oleh siswa. Dalam Tugas Terbimbing guru
memantau dan mencatat bentuk-bentuk kesalahan siswa kemudian dilanjutkan
pembenaran oleh guru secara keseluruhan di depan kelas, selanjutnya
diberikan kembali soal-soal dan tugas guru mengadakan pembimbingan
langsung kesiswa. Dengan demikian, suatu tugas terbimbing selalu diikuti
dengan pemberian tugas,(Sudjana,2002)
Tujuan dan manfat dari metode tugas terbimbing ini adalah:
-
Untuk memberikan gambaran dan pengertian yang lebih jelas dan bukan sekedar penjelasan lisan.
-
Untuk memberikan kesempatan kepada siswa dalam melakukan penyelesaian soal dengan secara cermat.
-
Untuk menghindari adanya salah konsep, karena dalam metode ini setelah siswa mencoba sendiri maka bentuk atau kesalahan yang ada akan dibimbing oleh guru kemudian siswa mencoba melakukannya kembali dengan contoh yang lain.
-
Untuk memberikan kesempatan kepada siswa dalam menyelesaikan soal-soal dengan mandiri.
Pelajaran matematika adalah pelajaran yang masih banyak ditakuti atau
dihindari oleh siswa baik ditingkat dasar maupun menengah, tetapi
matematika merupakan mata pelajaran wajib pada pendidikan Dasar dan
Menengah dan kurikulum pembelajarannya dari Dirjen Pendidikan Nasional,
pelajaran Matematika di SD Kelas V materinya, Mengubah Pecahan Biasa ke
Bentuk Persen dan Desimal Serta Sebaliknya.
Mengubah Pecahan Biasa ke Bentuk Persen dan Desimal Serta Sebaliknya
merupakan materi dalam matematika dengan bentuk umum
Konsep Mengubah Pecahan Biasa ke Bentuk Persen dan Desimal Serta
Sebaliknya dan operasinya merupakan konsep yang sangat penting untuk
dikuasai, sebagai bekal untuk mempelajari bahan matematika berikutnya dan
bahan yang bukan matematika yang terkait. Kenyataan dilapangan menunjukkan
bahwa banyak siswa sekolah dasar mengalami kesulitan dalam memahami
Mengubah Pecahan Biasa ke Bentuk Persen dan Desimal Serta Sebaliknya
termasuk ditempat peneliti mengajar SD Negeri 001 Sebatik Induk.
METODE PENELITIAN
Subjek Penelitian ini dilakukan di Kelas V SD Negeri 001 Sebatik Induk,
Adapun pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini dilakukan sebanyak dua
siklus yang dilakukan sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh Supervesor
dan teman sejawat.Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam
melakukan penelitian untuk mengumpulkan data yang diinginkan. Penetian ini
bertempat di SD negeri 001 Sebatik Induk. Kelas V pada pelajaran
Matematika,Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau
saat penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Maret semester genap pada tahun pelajaran 2016 / 2017.Karakteristik siswa
yang diteliti yaitu siswa siswi kelas V berjumlah 25 orang yang terdiri
laki-laki 15 orang dan wnita 10 orang.
A. Diskripsi Per Siklus
Pada tahap ini penulis mebuat rencana pelaksanaan dan tindakan yang akan
dilakukan, adapun tahap itu sebagai berikut:
1. Rencana
Setelah mengadakan tes tertulis terhadap hasil pembelajaran yang
dilakukan di kelas ternyata hasiltes tidak sesuai dengan tujuan penilaian
yang diharapkan, maka penulis menyusun rencana pembelajaran pada pokok
bahasan berikutnya. Adapun langkah yang penulis lakukan untuk pembelajaran
berikutnyaa dengan sub pokok bahasan yang berbeda yaitu Mengubah Pecahan
Biasa ke Bentuk Persen dan Desimal Serta Sebaliknya dengan metode Tugas
Terbimbing, adapun jadawal rencana itu adalah sebagai berikut:
Jenis Kegiatan
|
Waktu Kegiatan
|
Tempat kegiatan
|
Siklus I | Selasa, 25 April 2017 | Kelas V SD Negeri 001 Sebatik |
Siklus II | Rabu, 10 May 2017 | Kelas V SD Negeri 001 Sebatik |
Siklus I:
-
Siswa dalam kelas akan diberikan soal oleh guru dengan jalan menuliskan dipapan tulis, maksimal 2 soal.
-
Siswa akan disuruh menyelesaikan soal-soal itu dengan cara sesuai pengetahuan yang dimiliki
-
Guru berkeliling melihat hasil pekerjaan siswa dan mencatat jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa.
-
Guru memberikan bentuk penyelesaian jawaban yang benar sambil meminta kepada siswa untuk bertanya jika ada cara atau langka yang kurang dipahami.
-
Guru kembali memberikan soal yang sejenis sambil memeriksa hasil pekerjaan siswa, demikian dan seterusnya.
-
Guru mengadakan tes tertulis dengan soal essay sebanyak 5 soal .
Siklus II:
-
Guru memberikan lembaran yang di dalamnya ada soal-soal.
-
Siswa diberikan kesempatan untuk mengerjakan soal-soal itu sesuai tingkat pemahamannya.
-
Guru mempersilahkan kepada salah satu siswa yang untuk menuliskan jawabannya
-
Guru mengadakan pembenaran dari jawaban siswa itu jika dianggap salah
-
Guru memberikan soal-soal kembali dan bersama-sama siswa menyelesaikan soal itu.
-
Guru mengadakan tes tertulis dengan 10 soal Essay
2. Pelaksanaan
Dengan menjalankan semua rencana pada siklus I dan mengikuti rambu-rambu
perbaikan sesuai bentuk pembelajaran perbaikan melalui Penelitian Tindakan
Kelas, memberikan hasil yang berarti dan positif. Hal ini ditunjukkan dari
hasil nilai siswa yang mengalami peningkatan dibandingkan hasil pada
sebelum pembelajaran dengan metode Tugas Terbimbing walau pada pokok
bahasan yang lain. Dari 25 siswa nilai tes pada siklus pertama 8 siswa
mendapat nilai 75, 6 siswa mendapat nilai 70, 5 siswa mendapat nilai 60
dan sisanya kurang dari 60.
Langkah selanjutnya melaksanakan perbaikan pembelajaran pada siklus
kedua. Dengan menjalankan semua rencana pada siklus II dan mengikuti
rambu-rambu perbaikan sesuai bentuk pembelajaran perbaikan melalui
Penelitian Tindakan Kelas dan ternyata kemampuan siswa menjawab hasil tes
pada siklus kedua sangat baik karena dari 25 siswa, yang mendapat nilai
100 ada 9 siswa, yang mendapat nilai 90 ada 4 siswa dan yang mendapat
nilai 75 ada 5 siswa, dan sisanya mendapat nilai dibawah 75. Dengan
demikian perbaikan yang dilakukan penulis dianggap berhasil sesuai dengan
tujuan penilaian yang diinginkan oleh penulis (guru).
3. Pengamatan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan sistem siklus I dan
II dengan bantuan teman sejawat yang bertindak sebagai observatory telah
berhasil mengetahui masalah yang ada di kelas dengan cepat dan tepat
melalui teknik pengumpulan data berupa tes tertulis dengan menggunakan
metode Tugas Terbimbing. Dari pengamatan ini penulis berhasil mengumpulkan
data yang sesuai dengan permasalahan yang sudah penulis ungkapkan di dalam
latar belakang penelitian ini. Berdasarkan data permasalahan yang ada
penulis dapat denga cermat menentukan alat dan metode pembelajaran yang
sesuai kemampuan siswa, yaitu dengan metode Tugas Terbimbing.
4. Refleksi
Refleksi merupakan bagian dari penelitian tindakan kelas untuk
memperbaiki sistem pembelajaran, pada tahap ini langkah penulis berusaha
melakukan refleksi untuk mencatat dan menganalisa apa yang merupakan
kelemahan dan kelebihan pada siklus I dan berusaha memperbaiki kelemahan
dan mempertahankan kelebihan pada siklus II. Dengan dibantu oleh teman
sejawat, penulis melakukan perbaikan pembelajaran melalui dua siklus
dengan menggunakan metode Tugas Terbimbing.
Siklus I:
Kelemahan; Siswa masi terpokus pada penulisan soal dibuku
sehingga menyita waktu untuk menjawab soal-soal
itu. Siswa belum biasa membedakan bagaimana Mengubah Pecahan Biasa ke
Bentuk Persen dan Desimal Serta Sebaliknya.
Kelebihan:
Siswa memperoleh kesan awal yang baik karena berangkat dari bekerja
soal tanpa konsep dan dari mengerjakan soal mereka dapat konsep.
Siklus II:
Dengan pemberian lembar kerja yang telah disiapkan maka siswa lebih
banyak waktu untuk mencoba soal-soal yang diberikan sehingga dengan tugas
terbimbing berikutnya siswa lebih memahami.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Per Siklus
Pada bab ini penulis akan membahas tentang hasil penelitian sesuai dengan
pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang telah penulis lakukan sebanyak dua
siklus dengan rentang waktu yang berbeda guna menghasilkan nilai dan
keberhasilan dalam pembelajaran.
Dalam bagian ini penulis menyajikan bentuk perubahan yang positif yang
terjadi pada setiap siklus, berupa bentuk table nilai.
Tabel Nilai di Kelas V SD Negeri 001 Sebatik Induk
Sesudah Perbaikan
No | Nama Siswa | Perbaikan Siklus I | Ket | Perbaikan Siklus II | Ket |
1 | Adam | 75 | T | 100 | T |
2 | Akram | 75 | T | 100 | T |
3 | Ahmad | 75 | T | 100 | T |
4 | Andini aminarti | 75 | T | 100 | T |
5 | Andi reski | 75 | T | 100 | T |
6 | Basir | 75 | T | 100 | T |
7 | Faisal | 75 | T | 100 | T |
8 | Faika sahra | 75 | T | 100 | T |
9 | husnawati | 70 | T | 100 | T |
10 | Iksan sahmil | 70 | T | 90 | T |
11 | Intan nuraini | 70 | T | 90 | T |
12 | Katarina | 70 | T | 90 | T |
13 | Kurniadi | 70 | T | 90 | T |
14 | Marfel | 70 | T | 75 | T |
15 | Muh. Rifki | 55 | TT | 75 | T |
16 | Muh. Aril | 55 | TT | 75 | T |
17 | Muh. Raslan | 55 | TT | 75 | T |
18 | Nurasyikin | 55 | TT | 75 | T |
19 | Nur Hasni | 55 | TT | 70 | T |
20 | Rahmat | 55 | TT | 70 | T |
21 | Rian Syahputra | 50 | TT | 70 | T |
22 | Satria Susilo | 50 | TT | 65 | T |
23 | Siti Nurhidayah | 50 | TT | 60 | TT |
24 | Syahriah | 50 | TT | 60 | TT |
25 | Winda | 50 | TT | 60 | TT |
Jumlah | 1600 | 14 | 2090 | 22 | |
Rata-rata | 64 | 83,6 | |||
Ketuntasan klasikal | 56 % | 88 % |
Dari tabel di atas terlihat bahwa pencapaian nilai yang terjadi dari
siklus I dan siklus II terjadi peningkatan.
Gambar gerafik nilai di kelas V SD Negeri 001 Sebatik induk sesudah
perbaikan
Pembahasan dari Setiap Siklus
Penelitian tindakan kelas yang penulis lakukan di Kelas V SD Negeri 001
Sebatik Induk, Kabupaten Nunukan telah menunjukkan keberhasilan yang
positif dilihat dari hasil tes yag diperlihatkan siswa yaitu dengan
membandingkan hasil tes sebelum pembelajaran dengan metode Tugas
Terbimbing dan hasil pembelajaran pada siklus I, demikian juga hasil
siklus I dibandingkan dengan siklus II, semuanya terjadi peningkatan dan
bahkan terjadi ketuntasan pembelajaran pada pokok bahasan tersebut,
karena nilai rata-rata siswa dalam Kelas V tersebut adalah di atas 80
(sangat baik).
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah melakukan kegiatan perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan di
SD Negeri 001 Sebatik Induk,Kab. Nunukan terhadap pemahaman siswa yang
kurang pada pelajaran matematika dengan materi pokok bahasan Mengubah
Pecahan Biasa ke Bentuk Persen dan Desimal Serta Sebaliknya dengan
menggunakan metode Tugas Terbimbing, maka melalui perbaikan pembelajaran
sebanyak dua siklus para siswa yang mendapatkan nilai yang positif dalam
hal menunjukkan kemampuan kognitifnya dalam memahami soal-soal yang
diberikan oleh guru.Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya pelaksanaan
perbaikan pembelajaran dengan menggunakan metode Tugas Terbimbing ini,
membuat guru untuk mampu merefleksi dirinya sendiri sehingga dalam
pemberian materi di kelas dapat dilakukan secara benar, saat memberikan
penjelasan tidak terlalu cepat dan guru juga mampu memberikan contoh
yang konkret agar mudah dipahami oleh siswa. Selain itu guru juga harus
pandai dalam memilih metode mengajar yang tepat dan guru juga berkenan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Dengan adanya
pelaksanaan perbaikan pembelajaran di kelas ini sudah tentu membuat
siswa semangat dalam memperhatikan penjelasan guru dan diharapkan pu;a
siswa semangat dalam memperhatikan penjelasan guru dan diharapkan pula
siswa tidak akan saling mencontoh hasil tugas di kelas.
Berdasarkan kesimpulan tersebut, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan oleh guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran siswa,
yaitu:
-
Dalam pemberian materi pelajaran hendaknya dilakukan secara, apabila memerlukan alat peraga gunakan dengan tepat dan tidak membingungkan pemahaman siswa.
-
Saat memberikan penjelasan hendaknya jangan terlalu cepat dan jangan lupa menggunakan bahasa yang mudah dipahami siswa.
-
Hendaknya guru memberikan pertanyaan dan juga memberikan kesempatan untuk bertanya kepada siswa.
-
Hendaknya ada tindak lanjut untuk melalui Musyawarah Guru Mata pelajaran (MGMP) dan mengikuti diklat dalam rangka meningkatkan kualitas pengajaran.
DAFTAR PUSTAKA
- Andayani, dkk. (2007). Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta: Universitas Terbuka.
- Chotimah, Husnul, dkk. (2005). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Alfa Beta
- Sudjana, (2002). Metodologi Penelitian dan Statistik. Jakarta: Rineke Cifta
- Syaiful B.Dj. & Aswan Z. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta . Rineka Cipta
- Tim Bina Karya Guru, dkk. (2007). Matematika Untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta , Erlangga
2 Komentar