Jawaban
1. Definisi IPS adalah suatu penyederhanaan dan penyaringan
terhadap ilmu-ilmu sosial, yang penyajiannya di sekolah di sesuaikan
dengan kemampuan guru dan daya tangkap peserta didik. Selain itu, IPS
adalah suatu bidang keilmuan atau disiplin bidang akademis, melainkan
lebih merupakan suatu bidang pengkajian tentang gejala dan masalah sosial.
IPS juga merupakan bidang studi dimana ruang lingkupnya cukup luas.
2. Perbedaan penyajian IPS pada tingkat dan jenjang adalah pada
tingkat Sekolah IPS lebih bersifat multidimensional, yaitu meninjau suatu
gejala atau masalah sosial dari berbagai dimensi atau aspek kehidupan.
Sedangkan pada jenjang perguruan tinggi IPS lebih dikenal sebagai studi
sosial. IPS atau studi sosial ini merupakan perpaduan dari berbagai bidang
keilmuan ilmu sosial. Selain itu, studi sosial memiliki perbedaan yang
prinsipil dengan ilmu-ilmu sosial.
3. Nilai-nilai yang perlu dikembangkan adalah :
1. Nilai Edukatif
2. Nilai Praktis
3. Nilai Teoritis
4. Nilai Filsafat
5. Nilai Ketuhanan
4. Yang dimaksud berkembang dan kontinu melalui pendekatan yang
konprehensif adalah berkembang adalah
perkembangan tujuan pengajaran IPS sebagai tujuan jangka panjang, yang
hanya mampu dicapai melalui pembaruan pendidikan IPS sesuai dengan
perkembangang ilmu dan teknologi, serta pola modernisasi kehidupan
masyarakat, serta perkembangan dunia internasional dengan globalisasinya.
Sedangkan kontinu adalah perkembangan pembelajaran yang merupakan
perpaduan dari beberapa bidang keilmuan ilmu sosial, dengan tujuan
memenuhi ingatan pengetahuan para peserta didik dengan berbagai fakta dan
materi.
5. Pembelajaran bertahap yaitu pembelajaran yang disesuaikan
dengan perkembangan sikap dan kemampuan peserta didik. Ragam
pembelajarannya pun harus di sesuaikan dengan apa yang terjadi dalam
kehidupan secara formal, proses pembelajaran dan membelajarkan itu terjadi
di sekolah, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Sedangkan
pembelajaran berkesinambungan yaitu pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan dan tingkat usia peserta didik masing-masing. Misalnya,
masyarakat yang menjadi objek formal pembelajaran di mulai dari keluarga,
para tetangga, kempung, desa, kecamatan, kabupaten, provinsi dan
seterusnya. Sedangkan yang menjadi objek materialnya, meliputi aspek-aspek
kehidupan sosial ekonomi, budaya, sejarah, geografi, politik, tata negara
dan lainnya.
Jika artikel ini kurang jelas atau mungkin masih ada pertanyaan yang perlu di
tanyakan, anda bisa memberikan pertanyaan pada kolom komentar yang terdapat
pada akhir artikel ini. Untuk mudah mendapatkan notifikasi terkait artikel
pada situs
www.situsartikel92.com. Silahkan klik tombol ikuti pada bagian kanan atas dari artikel ini. Karena
akan menyajikan berbagai artikel yang menarik.
0 Komentar